Kamis, 25 November 2010

IQ, EQ, SQ = SEIMBANG = SUKSES,,,amien

IQ ( Intelligent Quotient) merupakan tingkat kecerdasan manusia yang ditinjau dari kecerdasan intelektual, berupa kemampuan intelektual, analisa, logika dan rasio. Ia merupakan kecerdasan untuk menerima, menyimpan dan mengolah infomasi menjadi fakta. Banyak para ahli yang mengatakan bahwa kecerdasan merupakan sebuah dimensi kebahagian materi, sebab kecerdasan terkait langsung dengan keahlian seseorang dalam menghasilkan sesuatu. Kalo di kalangan masyarakat awam, semakin tinggi gelar yang dicapai seseorang, makin dianggap tinggi kecerdasaan intelektualnya.
Tapi rek,,,kecerdasan intelektual ini mulai ada tanda tanya besar ketika seseorang berhadapan dengan orang lain. Belum tentu lho... Seseorang yang kecerdasan intelektualnya tinggi mampu berkomunikasi baik dengan banyak orang.Nah, hal inilah yang disebut kecerdasan emosional.

EQ ( Emotional Quotient) merupakan tingkat kecerdasan manusia yang ditinjau dari kecerdasan emosional, berupa kemampuan merasakan, memahami dan secara efektif menerapkan daya dan kepekaan emosi sebagai sumber energi, informasi koneksi dan pengaruh yang manusiawi. Dalam kajian psikologi, terdapat 3 spektrum posisi manusia dalam berinteraksi dengan manusia, yakni :
1. Agresif : Orang yang bersifat agresif sudah barang tentu sifatnya dominan terhadap orang lain. Orientasinya adalah “aku”. Semua harus “By my way”. Tentu saja orang seperti ini akan tidak disukai dan ditakuti jika mempunyai kekuasaan.
2. Asertif : Orang yang bersifat pesimis justru lebih parah. Dia sama sekali tidak bergairah atau terkungkung oleh bayangan ketakutan atau prasangka buruk untuk mencapai tujuan. Orang ini nasibnya akan terinjak-injak dan disingkirkan dalam pergaulan.
3. Pesimis : Sifat ini merupakan pertengahan antara sifat dominan dan pesimis, maka orang asertif digambarkan sebagai orang yang selalu optimis atau percaya diri tapi mampu bergaul dan menjaga kebersamaan dengan orang lain. Sifat inilah yang dicari dan maksud dari kecerdasan emosi yang baik.

SQ ( Spiritual Quotient) meupakan kemampuan untuk memberi makna ibadah terhadap setiap perilaku dan kegiatan, melalui langkah- langkah dan pemikiran yang bersifat fitrah dalam upaya menggapai kualitas hanif dan ikhlas. SQ adalah suara hati Ilahiyah yang memotivasi seseorang untuk berbuat atau tidak berbuat . Jika dia tidak cerdas spiritual, bisa saja ia menggunakan segala kepandaiannya itu untuk kepentingan dirinya. Dia akan membawa suatu organisasi untuk memenuhi hawa nafsunya. Lalu misal jika mengalami kegagalan, dia akan berputus asa atau bahkan frustasi lalu bunuh diri. Dia merasa pandai segalanya, tapi ia lupa ada yang mengatur segalanya. Kalau EQ berpusat di hati, maka SQ berpusat pada "hati nurani".